Roundtable Meeting : Sosialisasi Potensi Bencana Pasca Gempa 7,2 SR Simeulue 7April 2010

Banda Aceh 6/5/10. Hari ini di Kantor Bappeda Provinsi Aceh, diadakan acara Roundtable Meeting Sosialisasi Potensi Bencana Pasca Gempa Simeuleu 7,2 SR, 7 April 2010 yang diadakan oleh Tsunami and Disaster Mitigation Research Center. Tujuan acara ini adalah melakukan knowledge sharing atas perubahan geologis dan oceanografis pasca gempa dengan harapan untuk mendapatkan penjelasan ilmiah yang lebih lengkap dan terintegrasi tentang potensi keencanaan di sekitar pantai barat-selatan Aceh dan potensi ancaman yang masih tersimpan.

Pada acara ini diundang narasumber seperti Danny Hilman Natawidjaja, PhD. Yang berbicara mengenai Kondisi Geologis sekitar Aceh Singkil, Dr. Parluhutan Manurung dan Dr. Mulyanto Darmawan, memaparkan mengenai kondisi oceanografis dan batimetri sekitar Aceh Singkil.   Pada kesempatan ini pula wakil dari BPPT, Djoko Nugroho, MT  dan Ikhsan, MT  (Teksurla), turut memaparkan mengenai hasil observasi semburan lumpur yang muncul di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil dan Fenomena Semburan Lumpur sebagai salah satu fenomena geologi.

Dari hasil observasi BPPT tentang fenomena ini adalah sudah terbentuknya suatu “gunung” mudvolcano akibat penumpukan lumpur pada crater (lubang), yang diketahui oleh pengambilan gambar dengan melakukan penyelaman yang dilakukan oleh tim BPPT dan beberapa institusi dari Aceh. Pengambilan conto material lumpur, CTD, dan conto air yang masih dianalisis di laboratorium untuk mengetahuikimia fisk dari material dan airlaut. Kemudian secara geologis, fenomena ini terjadi akibat adanya proses pengocokan dalam formasi di bawah permukaan yang mengakibatkan terbentuknya fluida berupa lumpur, dan akibat adanya proses pembebanan dan terbentuknya rekahan yang berlanjut membentuk suatu crater, menyebabkan lumpur bertekanan tinggi muncul ke permukaan dasarlaut bersama pecahan material dari formasi yang dilewatinya.

Fenomena ini bila terus menerus berlangsung, akan menyebabkan hilangnya volume material bawah permukaan yang dapat menyebabkan terjadinya subsiden. Dan bila ini terjadi, maka Kepulauan Sebanayak yang berada dekat dengan titik semburan ini dapat terancam mengalami penurunan. Maka saran yang muncul dari BPPT adalah perlunya survai  detil dari aspek geologi-geofisika untuk mengetahui sumber lumpur dan geometrinya,dan  oceanografi untuk mengetahui batimetri, arus, kimia-fisik airlaut. Dengan melakukan kegiatan tersebut akan diperoleh langkah-langkah mitigasi kebencanaan dan informasi ilmiah mengenai fenomena ini.

Salah satu hasil dari acara ini adalah bahwa fenomena ini adalah fenomena mudvolcano yang muncul pasca gempa, berskala kecil, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mitigasi kebencanaan dan aspek ekonomisnya.

roundtable meeting di bappeda prov. aceh